Membangkitkan Masa Lalu
di Era Digital

Sejarah Klasik
C:\Users\Acer\Downloads\IMG_20230618_111039.jpg

Gambar 1: Situs Tahi Papung dengan aksara kuadran

Dalam khazanah sejarah tulisan yang ada di Indonesia, terutama di Jawa Timur dikenal tulisan “kwadrat”. Tulisan yang ditulis dengan aksara kwadrat mempunyai ciri tersendiri, yaitu aksara yang ditulis besar, memiliki tulisan yang menonjol, dan pada umumnya memiliki bentuk persegi empat. Mungkin karena bentuknya yang persegi empat ini maka dinamakan aksara kwadrat. Prasasti-prasasti kwadrat pada umumnya berupa prasasti pendek dan dikenal dengan sebutan aksara kwadrat kadiri. Mengenai aksara kwadrat, de Casparis menekankan bahwa selain berbentuk persegi empat, aksaranya berupa ornamen dengan penulisan serif yang menebal, ruang kosong antarbaris dipenuhi dengan ornamen yang merupakan ekspresi simbolik dekoratif. Untuk memenuhi kebutuhan ruang untuk ornamen, aksaranya diperkecil (Nastiti, 2017) 

Ada beberapa aksara kuadrat di Ponorogo yang ditulis dalam Sandung atau Lumbung. Sandung adalah bangunan kubur sekunder yang berbentuk rumah panggung kecil, yang terdiri atas tiang dan tempat tulang di atasnya. Jumlah tiang sandung beragam, yaitu satu, dua, empat, dan enam. Bentuk rumah yang diletakkan di ujung tiang digunakan sebagai tempat untuk menyimpan tulang juga beragam, bentuk dan ukurannya bergantung pada jumlah tiang penyangganya. Demikian juga dengan hiasan baik pada rumah dan tiangnya juga beragam. Sandung yang digunakan oleh masyarakat ini sarat dengan simbol, terutama berkaitan dengan status sosial tokoh yang dimakamkan pada waktu masih hidup, dan cara kematiannya (Sunarningsih, 2015) .

Penggunaan sandung di Indoenesia banyak terdapat di daerah Kalimantan. Namun Ponorogo memiliki banyak tinggalan sandung. Salah satu sandung tersebut ada di Desa Ngrupit Kec Jenangan Kab Ponorogo. Letak sandung dekat dengan pemakaman warga. Terdapat  aksara kuadrat dalam atap sandung  yakni “tahi papung” pada salah satu sisi. Sisi lainnya tidak terbaca. Tahi papung sendiri berarti kotoran sapi yang berbentuk cair. Sandung ini dikeramatkan oleh warga sekitar, dan diberi penutup. Sebagian sisi bawah sandung masih terkubur dan belum ada proses penggalian. Di bagian kanan dan kiri sandung terdapat batu yang menonjol. Diperkirakan itu adalah yoni.

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *